Review Jurnal
JUDUL
|
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT
KUCING MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES – CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID
|
JURNAL
|
Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 2
|
ISSN
|
2548-964X
|
TAHUN
|
Februari 2018
|
PENULIS
|
Achmad Affan
Suprayogi Nugraha , Nurul Hidayat , Lutfi Fanani
|
REVIEWER
|
Sewin Fathurrohman
|
TANGGAL
|
26 Desember 2019
|
LATAR BELAKANG
|
Banyak sekali masyarakat yang memilih kucing sebagai hewan peliharaan.
Kucing dapat menjadi bermanfaat bagi manusia, namun apabila kucing sakit
justru menjadi dampak buruk seperti tertularnya penyakit kucing ke manusia.
Jadi kesehatan kucing sangatlah penting, peran klinik rumah sakit hewan
sangat dibutuhkan untuk melakukan tindakan medis pada hewan peliharaan. Akan
tetapi keterbatasan seorang dokter hewan dalam melakukan diagnosis penyakit
kucing.
Oleh sebab itu diperlukan sistem yang membantu peran dokter hewan dalam menangani kasus penyakit kucing, dimana sistem
tersebut dapat melakukan diagnosis penyakit kucing secara cepat dan tepat
berdasarkan gelala penyakit kucing pada pasien berdasarkan rekap medis
sebelumnya, Dengan adanya riwayat pelatihan (data latih) proses klasifikasi
akan memperkuat hasil diagnosis penyakit kucing seperti menangani penyakit
dengan kemiripan pola gejala.
|
TUJUAN PENELITIAN
|
§ Untuk mengetahui gejala gejala penyakit pada
kucing.
§ Untuk merangcang sebuah aplikasi system pakar
yang dapat mendiagnosa penyakit pada kucing.
|
Metode Penelitian
|
·
Naive Bayes adalah salah satu metode klasifikasi. Perhitungan Bayes dapat dilakukan
dengan menggunakan langkah-langkah berikut (Natalius, 2011).
1. Mencari nilai prior untuk tiap kelas dengan menghitung rata-rata
tiap kelas dengan menggunakan persamaan (1).
𝑃=𝑋𝐴 (1)
2. Mencari nilai likelihood untuk tiap kelas dengan menggunakan
persamaan (2).
𝐿=𝐹𝐵 (2)
3. Mencari nilai posterior dari tiap kelas yang ada dengan menggunakan
persamaan (3).
𝑃(𝐻|𝐸)=𝑃(𝐻)×𝑃(𝐸|𝐻) (3)
Hasil klasifikasi kelas dengan menggunakan metode Naive Bayes dilakukan
dengan membandingkan nilai
posterior dari kelas-kelas yang ada. Nilai posterior yang paling tinggi yang
terpilih sebagai hasil klasifikasi.
· Certainty theory menggunakan suatu nilai yang
disebut Certainty Factor (CF) untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang
pakar terhadap suatu data (Arhami, 2005). Ditunjukkan Formula Certainty
Factor oleh Giarattano dan Riley, 1994 menggunakan persamaan (4).
CF (H,E) = MB (H,E) – MD (H,E) (4)
Keterangan :
• CF (H,E) = Certainty Factor dari
hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar
antara -1 sampai 1. Nilai 1 menunjukkan kepercayaan mutlak sedangkan nilai -1
menunjukkan ketidakpercayaan mutlak.
• MB (H,E) = ukuran kenaikan
kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang
dipengaruhi oleh gejala E.
• MD (H,E) = ukuran kenaikan
ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang
dipengaruhi oleh gejala E.
|
Kelebihan
|
Jurnal ini menampilkan Gambaran
umum dari system yang akan dibuat.
|
Kekurangan
|
Jurnal ini menjelaskan perancangan dan
implementasi yang digunakan terlalu panjang dan berbelit belit.
|
Saran
|
Penelitian ini harus dikembangkan karena
ada banyak penyakit kucing yang kita
belum ketahui.
|
Kesimpulan
|
Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian yang sudah dilakukan pada
sistem pakar pakar diagnosis penyakit kucing menggunakan metode Naive Bayes –
Certainty Factor berbasis android dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naive
Bayes – Certainty Factor Berbasis Android, sistem ini dibangun dengan
berbasis android. Untuk metode Naive Bayes dengan menggunakan data gejala
penyakit yang kemudian dihitung peluang kemunculan dan probabilias dari masing-masing
penyakit. Setelah itu untuk metode Certaity Factor menggunakan gejala
penyakit yang diberikan nilai kepercayaan. Sistem dapat mendiagnosis penyakit
kucing dengan gejala yang digunakan sebanyak 32 butir dan jenis penyakit
kucing sebanyak 9 butir berdasarkan hasil wawancara dengan pakar.
2. Terdapat 2 tahapan pengujian yang merupakan kelanjutan dari sistem
ini sebagai syarat memenuhi kebutuhan pembuatan sistem.
a. Hasil pengujian validasi (blackbox) Sistem Pakar Diagnosis Penyakit
Kucing Menggunakan Metode Naive Bayes – Certainty Factor Berbasis Android
dikarenakan pada semua kasus uji yang sudah dilakukan, secara keseluruhan
dapat berfungsi dengan baik, maka tingkat persentase kesesuaian validasi
sebesar 100%.
b. Hasil pengujian usability diperoleh rata-rata perhitungan yang
bernilai 4,11. Dari nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yang
dibangun sudah baik.
c. Hasil pengujian akurasi Sistem
Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naive Bayes – Certainty
Factor Berbasis Android memiliki nilai persentase akurasi sebesar 80%, karena
terdapat 5 data uji dari 25 data uji yang tidak sesuai dengan hasil pakar
yang disebabkan oleh kemiripan gejala anatara penyakit, dengan membandingkan
hasil diagnosis pakar dengan hasil diagnosis sistem.
|
Daftar Referensi
|
Rahman, A., 2008. MORFOGENETIKA KUCING RUMAH (Felis domesticus) DI DESA
JAGOBAYO KECAMATAN LAIS BENGKULU UTARA BENGKULU. Jurnal Exacta. pp. 30
Hidayat S., 2010. Aplikasi Untuk Mendeteksi Jenis Penyakit Pada Tanaman
Tebu Dan Cara Penanganannya Berbasis Web. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Bandung.
Pitaloka., 2016. Implementasi Metode Naïve Bayes Classifier Untuk
Diagnosis Klasifikasi Gejala Penyakit Kucing. Teknik Informastika PTIIK
Universitas Brawijaya, Malang
Kusumadewi, Sri., 2003. Artificial Itelligence (Teknik dan
Aplikasinya). Graha Ilmu. Yogyakarta.
Wijaya K.K., 2015. Berapa jumlah pengguna website, mobile, dan media
sosial di Indonesia?. id.techinasia.com. [Online] Tersedia di:
https://id.techinasia.com
/laporan-pengguna-website-mobile-media-sosial-indonesia. [Diakses Pada
tanggal 10 Maret 2017]
Meilani, D.B., 2014. SISTEM DATA MINING UNTUK MENGHASILKAN POLA
KELULUSAN SISWA DENGAN METODE NAIVE BAYES. Jurnal Link. pp. 3
Ali A.A., 2015. PEMODELAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI
MERAH MENGGUNAKAN METODE AHP-SAW. Skripsi. Tidak diterbitkan. Teknik
Informatika PTIIK Universitas Brawijaya, Malang.
|
Komentar
Posting Komentar